BULLYING DI SEKITARMU

ADAKAH TINDAKAN BULLYING DI SEKITARMU? YUK KITA CEGAH BERSAMA!

Bullying adalah tindakan yang dapat memberikan dampak negatif mendalam pada korban, pelaku, serta orang-orang yang disekitar. Dari hasil wawancara ini, kita dapat melihat dampak psikologis dari bullying serta pentingnya bimbingan khusus bagi pelaku. Dalam kasus ini, perasaan takut, rendah diri, bahkan dendam muncul diantara para pihak yang terlibat.

Ternyata di jaman yang sudah maju ini masih banyak loh korban-korban bullying. Kira kira setelah dibully, korban menyimpan dendam kepada pelaku tidak ya? Atau malah sudah memaafkan?

Setelah saya mencari tahu di lingkungan terdekat saya, apakah ada yang pernah menjadi korban bully? Dan ternyata ada teman saya yang bersekolah di sekolah Harta yang menjadi korban bully. Saya akan menacari tahu dengan cara mewawancarai korban, kira-kira jawaban dan pendapat korban seperti apa ya?

• Perspektif Korban

Menurut korban, tindakan bullying ini sangat menggangu secara emosional dan membuatnya merasa direndahkan. Ia merasa sedih dan takut, terutama saat nama orang tuanya di ejek oleh pelaku berulang kali. Pengalaman itu membuat korban merasa harga dirinya diinjak-injak, terutama karena ejekan tersebut menyangkut keluarganya.

“saya merasa takut dan sedih karena merasa direndahkan” ungkap korban. Ia juga menyadari bahwa tindakan tersebut membuatnya menyimpan perasaan dendam.

“saya menyimpan dendam, tatapi tidak bisa melakukan apa-apa selain melaporkan agar pelaku mendaparkan bimbingan sebagai hukumannya”.

Salah satu faktor yang diduga memicu bullying ini adalah insiden di masa lalu ketika korban telah pernah menuduh pelaku mencuri barang miliknya. Walaupun korban sudah meminta maaf setelah mengetahui bahwa pelaku bukanlah pencurinya, rasa dendam tampaknya masih tersimpan dihati pelaku.

• Perspektif Pelaku

Disisi lain, pelaku menyatakan bahwa ia masih merasa sakit hati karena pernah dituduh mencuri oleh korban. Tuduhan itu, menurut pelaku tidak hanya menyakitkan tetapi juga membuat dirinya dihina di hadapan teman-teman sekelas. Pengalaman itulah yang kemudian membuat pelaku ingin korban merasakan hal yang sama.

“saya masih sakit hati karena karena dulu saya dituduh mencuri padahal bukan saya pelakunya” ujar pelaku, ketika ditanya mengenai alasannya mengejek korban, pelaku menjelaskan bahwa dia ingin korban merasakan hal yang sama.

• Perspektif Saksi

Saksi dari peristiwa bullying ini, yang juga teman sekelas korban dan pelaku, memberikan pandangannya bahwa bimbingan khusus sangat penting bagi pelaku. Menurut saksi, pelaku harus mendapat bimbingan khusus agar tidak terus menerus menyakiti orang lain.

“saya takut kalau pelaku makin parah dalam menyakiti korban”, ungkap saksi.

• Perlunya Bimbingan Khusus dan Pendekatan Khusus.

Dari pandangan ketiga pihak ini, jelas terlihat bahwa tindak bullying tidak hanya melukai korban tetapi juga menyimpan akar permasalahan yang lebih dalam. Dalam hal ini, pelaku sebenarnya bertindak karena pernah merasakan sakit hati dan ingin ‘membalas’ rasa sakit tersebut. Namun, tindakan ini justru memperparah kondisi korban dan menambah beban emosionalnya.Untuk itu, perlu adanya bimbingan khusus dan pendampingan bagi pelaku agar mereka bisa melepaskan dendam atau perasaan negatif tanpa harus melukai orang lain. Proses akan membantu pelaku memahami dampak dari perilaku bullying dan belajar cara yang lebih baik untuk menyelesaikan konflik.

Selain itu, korban juga perlu didampingi untuk memulihkan kepercayaan dirinya dan menghilangkan trauma perlakuan yang ia terima. Kasus ini juga menjadi pengingat bahwa tuduhan dan prasangka negatif dapat memperkeruh hubungan sosial dilingkungan sekolah.

Masih ada kesempatan untuk para pelaku bullying yang masih melakukan tindakan bullying untuk menghentikan perilaku tersebut. Ini bukan hanya untuk kebaikan korban tetapi pelaku juga. Pelaku juga harus di kasih bimbingan khusus agar tidak melakukan hal yang dapat menyakiti orang lain lagi. Ayo kita lebih peduli dengan lingkungan sekitar kita. Jangan ragu untuk menjadi garda depan yang aktif mencegah tindakan bullying.

Chelsea Bilqis Az Zahra

Kelas 8F

SMPN 36 Surabaya