SPIRIT IDUL FITRI 1444 H

IDUL fitri, dalam maknanya, berarti kembali ke fitrah. Ia, serupa keadaan ketika manusia dilahirkan, yakni suci, bersih, tiada dosa, tak ada salah, tanpa cela. Bolehlah kita sebut Idul Fitri sebagai kelahiran kembali manusia. Dalam makna hakikinya, Idul Fitri menjadi milik orang-orang beriman yang menjalankan puasa dan ibadah Ramadhan lainnya. Merekalah sesungguhnya yang kembali ke fitrah, terlahirkan kembali. Akan tetapi, dalam makna dan perkembangan sosial, semua orang merayakan Idul Fitri. Semua orang berbahagia menyongsong Lebaran. Lebaran seperti telah menjadi milik bersama. Ada perasaan bersama dalam Lebaran. Orang, tak peduli agamanya, saling mengucapkan ‘Selamat Idul Fitri.’  Orang, apa pun agamanya, saling memohon maaf lahir batin. Ketika orang saling memaafkan, tiada lagi salah dan dosa di antara mereka. Itu artinya, dalam makna sosialnya, orang-orang yang saling memaafkan, yang saling menyambung silaturahim, juga kembali ke fitrah.  Semua itu menunjukkan kemuliaan spirit sosial Idul Fitri, semangat kebersamaan Lebaran. Terpenting ialah bagaimana kita melestarikan spirit sosial Idul Fitri atau semangat kebersamaan Lebaran itu dalam kehidupan sehari-hari kita. Selamat Idul Fitri. Mohon maaf lahir batin.