
Film “Jembatan Pensil” memiliki tema persahabatan, perjuangan hidup, dan penting nya pendidikan. Film “Jembatan Pensil” juga menekankan penting nya kebersamaan dan juga semangat pantang menyerah meskipun dalam kondisi yang keterbatasan.
Azka (tokoh utama) dan teman teman nya adalah anak anak yang berasal dari keluarga yang kurang mampu di daerah terpencil Pulau Muna di Sulawesi Tenggara.
Pada awal nya perkenalan diri dari Azka dan teman teman nya yaitu Ondeng, Andra, Yanti, Nia, dan Inal yang setiap hari harus melewati jembatan tua dan hampir roboh untuk sekolah.
Selanjutnya, Azka dan teman teman nya berangkat kesekolah, tapi mereka tidak bertemu dengan Ondeng sama sekali. Ternyata Ondeng kabur ke pelabuhan karena mendapat kabar bahwa Ayah Ondeng tidak ditemukan saat berlayar untuk mencari ikan.
Kemudian tak lama setelah Ondeng kehilangan sosok Ayah nya, situasi pun makin memburuk, karena jembatan tua yang setiap hari mereka lalui untuk berangkat kesekolah telah roboh yang membuat semua barang bawaan mereka hanyut terbawa arus.
Akhirnya, setelah melewati jutaan tantangan yang harus mereka hadapi, jembatan kayu tua yang roboh pun akhirmya dibangun lagi dibantu oleh warga sekitar. Tentu saja Semangat mereka tetap membara untuk sekolah dan mewujudkan cita cita mereka walau harus melawan jutaan masalah.
Setelah saya analisis, film “jembatann pensil” adalah film yang lebih mem fokuskan pada 5 sahabat yang setiap harinya harus melewati suka dan duka untuk meraih cita cita mereka walau harus melewati banyak rintangan seperti jembatan yang roboh. Film ini juga menggambarkan realitas kehidupan yang keras dan juga penuh dengan tekanan.
Tapi sayang nya, ada beberapa kekurangan yang sepertinya harus dievaluasi, seperti grafik majapahit yang kurang mendukung untuk grafik yang sekarang mulai berkembang seiring berjalan nya waktu, beberapa dialog dan akting yang terasa kurang atau bahkan tidak natural, dan beberapa bagian cerita yang terasa mudah ditebak.
Namun, dibalik semua kekurangan itu, film ini bisa menyentuh emosi penonton dengan cerita yang inpiratif, banyak pesan moral yang bisa diambil, dan pesan yang disampaikan juga sesuai dengan realita kondisi pendidikan yang ada di Indonesia.
Menurut saya, film “jembatan pensil” ini cocok untuk ditonton oleh pelajar pelajar zaman sekarang, agar mereka tau sesulit apa untuk meraih cita cita, dan untuk bisa mengajar kan mereka seberapa penting nya kebersamaan dan semangat untuk menjalani hidup yang penuh tekanan.
Resensi ini saya tulis dengan tujuan membagikan pengalaman saya saat pertama kali menonton film yang berjudul “jembatan pensil”, saya bagikan karena menurut saya film tersebut cukup menarik dan dapat memotivasi banyak siswa siswi Indonesia agar tau seberapa pentingnya pendidikan untuk masa depan diri sendiri dan negeri ini.
Maaf jikalau ada kata kata yang kurang berkenan dan banyak typo nya, maklum saya murid yang baru belajar mengetik resensi, bukan supermen, anjayyyyyy
Sutradara : Hasto Broto
Penulis : Exan Zen
Penerbit : Jogja Bangkit Publisher
Tahun Terbit : 7 September 2017